KPO-Tolikara, Tekait adanya pelanggaran “Kode Etik” peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 02 tahun 2013 tentang seleksi anggota KPUD oleh tim seleksi anggota KPUD Tolikara dan KPU Propinsi Papua menerima hasil kinerja ini, saya Yosafat M.Weya selaku sekretaris GPRP melihat benar-benar mematikan sistem demokrasi di daerah ini saya sebagai anak daerah melihat seperti aneh.
Seleksi yang tidak benar ini akan mengakibatkan dampak negatif yang lebih besar, menghambat pembangunan di daerah ini, menciptakan konflik besar-besaran serta akan mengacaukan sistem eksekutif dan legislatif, tetapi KPU Propinsi Papua membenarkan hasil kinerja tim seleksi KPUD Tolikara lalu memperbaiki dengan berbagai macam cara. Terkait hal ini kedepan apapun yang akan terjadi kami dari Gerakan Peduli Rakyat Papua ( GPRP ) akan melihat KPU propinsi Papua dan Tim seleksi anggota KPUD Tolikara.
Hal-hal seperti ini, saya berharap kami generasi muda perlu melihat dengan jelih agar rakyat di Tolikara yang tidak tahu apa-apa ini tidak korban oleh oknum yang tidak bertanggungjawab , ungkapnya kepada KabarPapuaOnline.Com di kediamannya, Sabtu, (15/12/2013). Persoalan ini kami GPRP sebagai media publik akan memberikan masukan kepada pihak yang berwenang untuk menyelesaikannya, kasus yang sama juga dari Kabupaten/kota di Papua ini kami GPRP menerima banyak pegaduan ungkap sekretaris GPRP anak putra daerah Tolikara ini. (rem/pur/k)
Read full history - GPRP Menilai KPU Papua Kehilangan Profesionalisme untuk menyelesaikan Kinerja TIMSEL KPUD Tolikara
Hal tersebut terungkap dalam rapat Badan Musyawarah DPR Papua, Selasa (19/3) kemarin di ruang rapat DPR Papua.
Enam fraksi yang berada di gedung wakil rakyat itu masing-masing Fraksi Golkar, PDI Perjuangan, PDS, Pikiran Rakyat, Pembaharuan Rakyat, dan Demokrat secara bulat menyatakan menyetujui usulan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih di Stadion Mandala.
Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda mengatakan, apa yang diputuskan dalam rapat badan musyawarah merupakan putusan bersama. Menurutnya, dengan pelantikan gubernur dan wakil gubernur di Lapangan Mandala, masyarakat Papua secara luas bisa menyaksikan secara langsung.
“Ini membuktikan bahwa gubernur terpilih dekat dengan masyarakat, gubernur mau masyarakat juga terlibat. Dewan memberikan apresiasi,” ucapnya.
Sementara soal kehadiran gubernur di DPR Papua, kemarin, kata Wonda ini menunjukkan gubernur mau bekerja sama dengan para wakil rakyat. “Selama ini hal seperti itu sangat sulit, namun di era gubernur baru ada perubahan. Harapan kami ini terbawa setelah pelantikan sehingga eksekutif dan legislative kompak untuk membangun rakyat Papua,” jelasnya.
Setelah rapat Banmus ini, dalam beberapa hari ke depan DPR Papua akan menyurati pemerintah provinsi untuk menindaklanjuti hasil putusan Banmus kepada Presiden melalui Mendagri.
“Kami yakin pelantikan akan tetap sesuai jadwal, makanya proses hasil dari pleno KPU Papua langsung dipercepat dengan rapat Banmus,” ungkapnya.
Sementara itu gubernur terpilih Papua, Lukas Enembe kepada wartawan di DPR Papua mengatakan pihaknya meminta pelantikan digelar di Mandala agar masyarakat Papua bisa melihat secara langsung.
“Selama ini pelantikan gubernur di tempat tertutup sehingga masyarakat luas tidak bisa melihat secara langsung. Tapi kami merubah itu, sebab di kampanye juga kami sudah tegaskan,” ucap Enembe.
Menurut Enembe, dirinya mencoba merubah pola. Sebab selama ini pelantikan selalu di gedung tertutup yang tidak bisa disaksikan masyarakat. “Ini menjadi awal yang kami sebut gerakan moral pembaharuan,” tutur mantan Bupati Puncak Jaya ini.
Dalam pelantikan di Stadion Mandala nanti, kata Enembe memang akan diatur sesuai mekanisme kenegaraan seperti yang sudah dilakukan selama ini. Hanya saja akan ditambahkan dengan ibadah yang didalamnya ada doa pengutusan, pentahbisan. “Terakhir akan ditutup dengan parade tari-tarian yang dibawa oleh seluruh suku yang ada di Papua,” imbuh Enembe.
Enembe juga menjamin pelantikan di Stadion Mandala tak akan merusak rumput. ”Rumput Stadion Mandala tetap aman, sebab pelantikan akan digelar di sisi kanan maupun kiri,” tandas Enembe.